Jumat, 03 Juni 2011

Oleh-Oleh dari Makassar

Tanggal 9 Mei 2011, aku, Cyntia, Jandhika, dan Feli beribur ke Ujung Pandang (Makassar), Sulawesi Selatan. Kami belum pernah kesana sebelumnya, dan ini merupakan pengalaman pertama kami pergi jauh sendiri  tanpa diawasi oleh orangtua. 

Berawal dari keberangkatan yang terlambat karena pesawat harus di delay selama 3 jam!!  Kami harus menunggu di bandara Juanda selama itu. Sampai akhirnya pada jam 13.45 pesawat take off dan kami pun terbang menuju Makassar dengan penerbangan GA 070. Kami tiba di Bandara Hassanudin Makassar pukul 16.00, karena selisih waktu WIB dan WITA adalah satu jam. Pertama kali menginjakkan kaki di pulau Sulawesi, kami sudah disambut dengan hawa yang begitu panas. Sangat berbeda dengan hawa di Malang. Seolah-olah matahari tepat berada di sebelah kami dan siap membakar kami. Tapi itu tidak mengendorkan semangat kami untuk menjelajahi kota Makassar.
Dari Bandara Internasional Hassanudin, kami dijemput oleh pihak penginapan dan langsung di antar ke penginapan. Penginapan itu sungguh strategis, teretak di dekat Pantai Losari di Jalan Bontomarangu (BOMAR) dan sangat dekat dengan pusat perbelanjaan Somba Opu. Setelah tiba di penginapan kami beristirahat sejenak karena masih jet lag. Malam harinya, kami berencana pergi ke Mall Ratu Indah (MARI) yang ditempuh sekitar 10 menit dari penginapan dengan menggunakan taksi. Kalau ditanya soal biaya taksi, mungkin harganya relative sama seperti di Malang. Hhmmm.. saat kami tiba di MARI, kami mulai berkeliling dan tujuan awal kami adalan mencari makan. Kami memutuskan untuk makan di es teller 77 yang terletak dilantai 2 MARI (kalau nggak salah…soalnya aku juga lupa-lupa ingat). Setelah kenyang, kami berkeliling lagi. Sempat melirik counter gosh, kami pun tertarik menuju kesana. Gilaaa….harganya lebih murah daripada gosh yang di Malang. Pingin beli, tapi juga harus lihat kondisi keuangan. Akhirnya niat beli sepatu pun batal. Hari esok masih panjang dan pasti membutuhkan biaya yang banyak juga. Setelah pulang dari MARI, kamipun menutup hari ini dengan kembali ke penginapan.  

Tanggal 10 Mei 2011, kami mengawali hari dengan serangkaian rencana perjalanan berikutnya. Hari itu kami berencana pergi ke Pantai Losari dan Trans Studio Theme Park. Kami berjalan dari penginapan menuju Losari. Kami merasa seperti sedang berada di Legian dan akan menuju ke Kuta. Suasananya sungguh mirip seperti di Bali. Sampai di Pantai Losari ternyata masih sepi (mungkin karena masih pagi). Disana kami berfoto-foto ria. Tiba-tiba ada ibu-ibu tua yang menawarkan kami untuk naik perahu berkeliling pantai. Biayanya sekali berkeliling adalah 50.000. akhirnya kami memutuskan untuk patungan



Setelah puas menjelajahiPantai Losari, kami makan coto Makassar di depot dekat Pantai. Rasanya jelas beda seperti coto Makassar yang dijual di Malang. Di sini rasanya lebih mantab…. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 WITA. Kami segera menuju ke Trans studio theme park. Saat kami masuk ke lokasi dengan menggunakan studio pass, disana masih sepi. Kami dengan bebas berfoto dan bermain, tapi sayang 6 wahana utama yaitu Boiskop 4D, Kids Studio, Magic Thunder Coaster, Dragon’s Tower, Jelajah, dan Dunia Lain masih dibuka jam 12.  Kami menunggu sambil bermain permainan yang lain seperti Grand Esia Studio View, Putar Petir, Ayun Ombak, Angin Beliung, Bom-Bom Car, Sepeda Terbang, Rimba Express, Safari Track, dan melihat-lihat souvenir di trans studio store. Oh ya, selama disana kami juga bertemu dengan manusia-manusia berkostum aneh dan juga mascot Trans studio. Kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama mereka. 




Tak terasa kami sudah bermain di trans studio cukup lama. Kami mulai kelelahan dan memutuskan untuk pulang, tapi sebelum pulang, kami menyempatkan berkeliling mall trans yang sangat besar itu. Setelah tiba di penginapan, ternyata perjalanan kami belum selesai. Kami penasaran dengan Mall Panakukang yang dibilang mall terbesar di Makassar itu. Akhirnya kami memutuskan pergi kesana. Panakukang Mall letaknya agak jauh, mungkin ditempuh dengan waktu perjalanan 20 menit. saat melihat secara langsung, mall itu memang sangat besar karena marupakan gabungan dari dua mall sekaligus. Tapi entah kenapa kami lebih tertarik dengan MARI meskipun disana lebih kecil. Karena kondisi yang sudah sangat kelelahan, kami pun hanya sebentar disana (belum sempat mengelilingi seluruh mall, mungkin Cuma seperempatnya aja). Kami kembali ke penginapan dan beristirahat untuk mempersiapkan berjalanan kami selanjutnya. 

Tanggal 11 Mei 2011, rencana awal perjalanan hari ini adalah ke Fort Rotterdam. Untuk menuju kesana hanya dibutuhkan waktu tidak sampai lima menit. Disana merupakan benteng peninggalan kerajaan Gowa-Tallo. Kami hanya berfoto sebentar dan melihat-lihat peninggalan kerajaan jaman dulu di museum La Galogi yang letaknya di dalam Fort Rotterdam. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menuju pulau Khayangan dan Pulau Samalona. Untuk menuju kesana kami harus menyewa perahu mesin seharga 250ribu. Tapi nggak mengecewakan kok, selama perjalanan menggunakan perahu (perjalanannya cukup lama), kami bias melihat panorama laut yang indah. Kami juga bertemu dengan kapal penumpang yang besar-besar. Sungguh asyik berada di dalam perahu apalagi saat tiba-tiba ada ombak kecil yang menerjang perahu kami dan perahu itu hamper oleng. Sampai di Samalona Island, kami sudah disambut dengan pemandangan yang menakjubkan.kami langsung berfoto-foto dan mencari kerang. tiba-tiba ada ibu-ibu tua menghampiri kami menawarkan peralatan snorkling, sayangnya saat itu sudah sore dan kami malas basah-basahan. akhirnya disana kami hanya minum es kelapa muda dan memesan ikan bakar. ikan yang dijual disana biasanya baru diambil dari laut sehingga rasanya sangat enak. setelah menunggu cukup lama, akhirnya ikan bakar pesanan kami datang. yang kami makan adalah ikan napoleon dan barona, harganya 20.000 per ekor. sementara kalau mau makan tambah nasi, sambal, buah, minum, dan sayur, kami harus menambah biaya 70.000 (maha banget yaa?)




perjalanan kami berlanjut ke Pulau khayangan. Ternyata disana perahu mesin yang kami tumpangi harus berjalan dengan pelan karena melewati rumput laut yang dapat kami lihat dari atas perahu. tapi kami memutuskan untuk tidak turun ke pulau, karena kami sudah kelelahan. kami hanya meihat pulau itu di atas perahu. kalau dibandingkan dengan pulau Samaona, jelas lebih bagus di samalona.
perjalanan kami pun hampir berakhir hari itu. kami tiba di penginapan saat hampir senja. kami beristirahat sejenak dan mandi sebelum melanjutkan perjalanan untuk berbelanja oleh-oleh. kami berbelanja di daerah Somba Opu. letaknya disebelah Pantai Losari. kami hanya berjalan kaki kesana. banyak sekali barang-barang yang ingin kami beli. kebanyakan adalah souvenir khas Tana Toraja, pakaian-pakaian khas bertuliskan Makassar, markisa khas makassar, songket, dan masih banyak agi barang-barang yang bagus-bagus. tapi harga-harga barang disana lebih mahal jika dibandingkan dengan di Pasar Sukowati, Bali. untuk kaos saja paling rumah sekitar 35.000 dan tidak bisa ditawar, sedangkan di Sukowati kita bisa mendapatkan sebuah kaos dengan harga 15.000 bahkan 10.000 jika kita pandai menawar harga. tapi memang kualitasnya lebih bagus jika harganya lebih mahal. 
puas berbelanja, kami kembali mencoba kuliner khas Makassar. kali ini kami berhenti di sebuah resto di somba opu. disana kami memesan Barobo dan koledo. Barrobo adalah bubur jagung yang berasal dari Bugis, sedangkan Kaledo itu seperti sup hanya dagingnya dari daging tulang kaki lembu. kalau soa rasa, mungkin bagi kami rasanya agak aneh karena lidah kami belum terbiasa. Tapi tetap saja enak, karena saat itu kami sudah sangat kelaparan. hehehehe....






setelah kenyang, kami menuju penginapan untuk beristirahan dan mempersiapkan untuk kepulangan kami ke Malang esok harinya. 
Tanggal 12 Mai 2011, kami hanya mempersiapkan kepulangan kami karena pesawat harus take off sekitar pukul 11. paginya kami hanya berjalan di sekitar Pantai Losari untuk makan pagi. kami kembali makan coto makassar karena coto makassar disini sangat enak. setelah makan, kami sudah ditunggu mobil untuk diantar ke Bandara Internasional Hassanudin. 
Ituah hari terakhir kami di tanah Sulawesi. Sungguh pengalaman yang luar biasa dan tidak akan terlupakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar